Rabu, 27 Maret 2013



Catatan harian biasa juga disebut diary. Kita dapat menulisnya di mana sja dan kapan saja. Tentang apa saja seperti pelepasan perasaan, arahan, imajinasi, kesulitan, kesedihan, kegembiraan, harapan, persahabatan, sosial dan lain sebagainya. Hal yang penting yang tidak boleh di lewatkan dalam catatan harian yaitu penulisan waktu dan tempat kejadian. Jangan lupa ! tanggal, hari, bulan, tahun, dan di mana. Lebih bagus lagi kalau jamnya di tulis. Tentang wujud buku kita boleh memilih sesuai selera.
Dalam kesederhanaan buku catatan harian menyimpan banyak kegunaan..
1.       1. Kita bisa lancar menulis.
Banyak orang yang ingin jadi penulis, sampai ikut-ikut jurnalistik, pelatihan dari beberapa penulis hebat. Tetapi setiap kali ingin menulis selalu saja kaku. Mengapa ini dapat terjadi ? Karena pada logika yang kita miliki selalu saja di pengaruhi oleh teori-teori baku. Seolah olah tidak akan bagus jika tidak menggunakan teori yang sudah kita pelajari. Selalu muncul bayangan tulisan tidak akan terjual, kalau menggunakan teori lain.
Dengan menulis catatan harian secara rutin, bertambah lancarlah kita menulis. Kelancaran tersebut saangat berarti bagi yang ingin bergelut di dunia tulis menulis atau karang mengarang.
Pengakuan Hernowo yang memaparkan kesuksesannya dalam menulis (Mizan. 2003)
        “ Saya menggunakan catatan harian sebagai alat untuk mengatasi kendala-kendala menulis. Salah satunya adalah bagaimana saya membebaskan diri mengatasi ancaman-ancaman penilaian pada saat awal-awal menulis. Lewat catatan harian, saya selalu bisa mengekspresikan gagasan secara bebas. Bahasa selalu dapat di manfaatkan untuk melakukan ekspresi, sebelum saya mampu menulis tentang sesuatu yang berada di luar diri saya. Dengan cara seperti ini, menurut saya, sebuah tulisan lantas dapat di ciptakan secara jernih, tertata, dan mengalir serta indah”
2.       2. Melatih kejujuran
Sebuah teori psikologi menjelaskan setiap hari manusi berbohong 10-15 kali. Misalnya saat di tanya “mau kemana?” Dengan enteng menjawab, “tidak kemana-mana.” Mungkin jawabannya tidak tapi kaki terus melangkah.
Melalui catatan harian, kita bisa jujur, tempat curahan hati. Mengakui apa yang di alami, di inginkan, dan di rasakan. Jika ini sudah terbiasa maka akan terbiasa juga kepada orang-orang yang berada di sekitar kita.
3.       3. Penumpahan masalah
Tidak semua orang mau memahami kesulitan yang kita hadapi. Mungkin kita bisa menceritakan pengalaman kepada orang-orang yang kita kenal, waktu mengutarakan sifatnya yang sangat pribadi, dengan maksud agar mendapat solusi. Ujung-ujungnya pasti mendapat ejekan lagi.
Dalam kondisi seperti ini catatan harianlah yang tepat untuk menumpahkan masalah, tempat curhat yang setia. Ia akan menampung semua yang ingin kita curahkan dengan sabar, tanpa ada ejekan seberat dan sesulit pun masalahnya. Ya memang catatan harian tidak bisa memberikan solusi tapi catatan harian dapat mengurangi beban yang kita pikul .
4.       4. Media Muhasabah
Setelah memiliki catatan harian, jika mempunyai waktu di sela-sela kesibukan kita, bukalah halaman demi halaman. Temukan kesalahan yang kita alami hari-hari kemarin, dan perbaikilah. Banyak waktu tersita penuh kesia-siaan. Selain kekurangan kita juga punya hal-hal yang baik, jika kita membaca hal tersebut dalam buku catatan harian kita maka besyukurlah semata-mata karena ALLAH masih memberikan karunia-Nya kepada kita. Di dalam buku catatan harian pun kita bisa menemukan hal-hal yang unik, lucu yang pernah kita alami, dan pasti kita akan tertawa dengan sendirinya !!
Nabi SAW. Mengabarkan “Berpikir sesaat lebih baik dari pada ibadah (sebagian pendapat yang sunnah satu tahun )”. Dalam proses muhasabah terkandung unsur sinerji kekuatan, sekaligus harapan berkesinambungan. Melalui muhasabah, dapat menemukan sejumlah alternatif untuk kebaikan. Dalam kesunyian, relatif lebih jernih untuk berpikir. Di dalam muhasabah, mengandung penyerapan daya untuk menguatkan mental. Dan mental yang kuat, siap menghadapi gejolak apapun !!
5.       5. Titip ide
“ Sebuah negara bisa hancur, sebuah partai bisa hancur, sebuah organisasi bisa hancur, namun ide akan terus hidup” begitu kurang lebih pernyataan John F. Kennedy. “Habis gelap terbit terang” RA. Kartini, antara lain terwujud dari coretan permenungan tentang keagamaan, kebangsaan dan keperempuanan. Pikiran Kartini dianggap terlampau maju untuk zamannya. Tembok tebal kolonialisme Belanda mampu memenjarakan aksinya. Namun ide siapa yang dapat membendung ?? tidak bisa
6.       6.
Romantisme sejarah
Masa lalu dengan segala macam pahit, getir, dan asamnya perjalanan hidup menjadi sejarah yang manis. Mengenal masa lalu termasuk hal yang romantis. Semua orang punya cerita sendiri, sekiranya peristiwa tersebut kita rekam dalam buku catatan harian, saya kira akan menjadi dokumen yang romantis. Sebagai dan untuk apa kita menulis ? tulis saja pasti kita akan tau mafaatnya apa, Insya Allah

 Source : 7 cara menjadi penulis produkti
Editor by my self

0 komentar:

Posting Komentar