Catatan harian biasa juga disebut diary. Kita dapat
menulisnya di mana sja dan kapan saja. Tentang apa saja seperti pelepasan
perasaan, arahan, imajinasi, kesulitan, kesedihan, kegembiraan, harapan,
persahabatan, sosial dan lain sebagainya. Hal yang penting yang tidak boleh di
lewatkan dalam catatan harian yaitu penulisan waktu dan tempat kejadian. Jangan
lupa ! tanggal, hari, bulan, tahun, dan di mana. Lebih bagus lagi kalau jamnya
di tulis. Tentang wujud buku kita boleh memilih sesuai selera.
Dalam kesederhanaan buku catatan harian menyimpan banyak
kegunaan..
1.
1. Kita bisa lancar menulis.
Banyak orang yang ingin jadi
penulis, sampai ikut-ikut jurnalistik, pelatihan dari beberapa penulis hebat.
Tetapi setiap kali ingin menulis selalu saja kaku. Mengapa ini dapat terjadi ?
Karena pada logika yang kita miliki selalu saja di pengaruhi oleh teori-teori
baku. Seolah olah tidak akan bagus jika tidak menggunakan teori yang sudah kita
pelajari. Selalu muncul bayangan tulisan tidak akan terjual, kalau menggunakan
teori lain.
Dengan menulis catatan harian
secara rutin, bertambah lancarlah kita menulis. Kelancaran tersebut saangat
berarti bagi yang ingin bergelut di dunia tulis menulis atau karang mengarang.
Pengakuan Hernowo yang memaparkan
kesuksesannya dalam menulis (Mizan. 2003)
“
Saya menggunakan catatan harian sebagai alat untuk mengatasi kendala-kendala
menulis. Salah satunya adalah bagaimana saya membebaskan diri mengatasi
ancaman-ancaman penilaian pada saat awal-awal menulis. Lewat catatan harian,
saya selalu bisa mengekspresikan gagasan secara bebas. Bahasa selalu dapat di
manfaatkan untuk melakukan ekspresi, sebelum saya mampu menulis tentang sesuatu
yang berada di luar diri saya. Dengan cara seperti ini, menurut saya, sebuah
tulisan lantas dapat di ciptakan secara jernih, tertata, dan mengalir serta
indah”
2.
2. Melatih kejujuran
Sebuah teori psikologi
menjelaskan setiap hari manusi berbohong 10-15 kali. Misalnya saat di tanya
“mau kemana?” Dengan enteng menjawab, “tidak kemana-mana.” Mungkin jawabannya
tidak tapi kaki terus melangkah.
Melalui catatan harian, kita bisa
jujur, tempat curahan hati. Mengakui apa yang di alami, di inginkan, dan di
rasakan. Jika ini sudah terbiasa maka akan terbiasa juga kepada orang-orang
yang berada di sekitar kita.
3.
3. Penumpahan masalah
Tidak semua orang mau memahami
kesulitan yang kita hadapi. Mungkin kita bisa menceritakan pengalaman kepada
orang-orang yang kita kenal, waktu mengutarakan sifatnya yang sangat pribadi,
dengan maksud agar mendapat solusi. Ujung-ujungnya pasti mendapat ejekan lagi.
Dalam kondisi seperti ini catatan
harianlah yang tepat untuk menumpahkan masalah, tempat curhat yang setia. Ia
akan menampung semua yang ingin kita curahkan dengan sabar, tanpa ada ejekan
seberat dan sesulit pun masalahnya. Ya memang catatan harian tidak bisa
memberikan solusi tapi catatan harian dapat mengurangi beban yang kita pikul .
4.
4. Media Muhasabah
Setelah memiliki catatan harian,
jika mempunyai waktu di sela-sela kesibukan kita, bukalah halaman demi halaman.
Temukan kesalahan yang kita alami hari-hari kemarin, dan perbaikilah. Banyak
waktu tersita penuh kesia-siaan. Selain kekurangan kita juga punya hal-hal yang
baik, jika kita membaca hal tersebut dalam buku catatan harian kita maka
besyukurlah semata-mata karena ALLAH masih memberikan karunia-Nya kepada kita.
Di dalam buku catatan harian pun kita bisa menemukan hal-hal yang unik, lucu
yang pernah kita alami, dan pasti kita akan tertawa dengan sendirinya !!
Nabi SAW. Mengabarkan “Berpikir
sesaat lebih baik dari pada ibadah (sebagian pendapat yang sunnah satu tahun
)”. Dalam proses muhasabah terkandung unsur sinerji kekuatan, sekaligus harapan
berkesinambungan. Melalui muhasabah, dapat menemukan sejumlah alternatif untuk
kebaikan. Dalam kesunyian, relatif lebih jernih untuk berpikir. Di dalam muhasabah,
mengandung penyerapan daya untuk menguatkan mental. Dan mental yang kuat, siap
menghadapi gejolak apapun !!
5.
5. Titip ide
“ Sebuah negara bisa hancur,
sebuah partai bisa hancur, sebuah organisasi bisa hancur, namun ide akan terus
hidup” begitu kurang lebih pernyataan John F. Kennedy. “Habis gelap terbit
terang” RA. Kartini, antara lain terwujud dari coretan permenungan tentang
keagamaan, kebangsaan dan keperempuanan. Pikiran Kartini dianggap terlampau
maju untuk zamannya. Tembok tebal kolonialisme Belanda mampu memenjarakan
aksinya. Namun ide siapa yang dapat membendung ?? tidak bisa
6. 6.
Romantisme sejarah
Masa lalu dengan segala macam
pahit, getir, dan asamnya perjalanan hidup menjadi sejarah yang manis. Mengenal
masa lalu termasuk hal yang romantis. Semua orang punya cerita sendiri,
sekiranya peristiwa tersebut kita rekam dalam buku catatan harian, saya kira
akan menjadi dokumen yang romantis. Sebagai dan untuk apa kita menulis ? tulis
saja pasti kita akan tau mafaatnya apa, Insya Allah
Source : 7 cara menjadi penulis produkti
Editor by my self
0 komentar:
Posting Komentar