Sebelum Islam turun ke muka bumi, ada suatu kaum yang sudah
menganut ajaran tauhid. Untuk menjaga kesucian akidah mereka dari pengaruh tradisi penyembahan berhala,
orang-orang itu memutuskan untuk berhijrah dari kampung halaman mereka dan
mengasingkan diri di tempat-tempat terpencil. Selama beberapa waktu mereka
hidup tentram di tempat tersebut, namun ketentraman segera terusik ketika
seorang penguasa zalim memaksa mereka untuk menyembah berhala. Mereka tentu
menolak perintah tersebut. Sang penguasa murka lantas mengancam mereka, “Aku
akan membunuh kalian jika kalian tetap berpegang pada keyakinan itu.”
“ Kami rela menerima siksaan apapun darimu demi
mempertahankan keyakinan kami,” jawab orang-orang tersebut. Mendengar jawaban
tersebut, sang penguasa langsung memerintahkan prajuritnya untuk menggali
sebuah lubang yang besar, mengisinya dengan batang kayu dan ranting-ranting
kering, lalu membakarnya. Kobaran raksasa si jago merah pun menjilat-jilat dari
dalam lubang itu, tanpa belas kasihan, raja lantas menyuruh prajuritnya
melemparkan orang-orang yang membangang itu ke dalam api yang menyala-nyala.
Kuasa Allah membuat hati mereka pasrah dan tak gentar
sedikitpun. Dengan berani, satu per satu orang-orang yang beriman itu ke dalam
lubang tersebut. Merela yakin tak akan ada kobaran api setelah itu.
Allah yang melihat mereka begitu pasr
ah dan berani,
mengambil nyawa mereka sebelum jilatan api menyentuh tibuh mereka. Dan, entah
bagaimana mulanya, api justru membakar penguasa zalim dan para pengikutnya yang
mendewakan berhala.
Orang-orang yang memegang teguh keyakinannya hingga ajal
menjemput di berig gelar Ashabul Uhdud
oleh Al-Quran. Kisah Ashabul Uhdud bisa
kitau baca dalam firman Allah berikut, “ Binasa
dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit berapi (yang dinyalakan dengan)
kayu bakar. Ketika mereka duduk di sekitarnya dan menyaksikan apa yang mereka
perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Mereka tidak menyiksa orang-orang
mukmin itu, melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Terpuji, yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, dan Allah
Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan
cobaan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan kemudian mereka
tidak bertaubat, maka bagi mereka azab neraka Jahannam dan azab (neraka) yang
membakar.” (QS.Al-Buruj[85] : 4-10)
Dituturkan oleh Ismail bin Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir
0 komentar:
Posting Komentar