Sabtu, 30 Maret 2013



Roesli Lahani Yunus dengan gaya kocak mengibaratkan judul sebagai wajah perempuan dalam tatapan laki-laki.
“ umumnya kaum pria selalu memulai daya pandangnya yang di tujukan kepada wanita, terukik pada bagian kepala yaitu muka wanita itu. Kemudian matanya, bibirnya, hidungnya, dagunya, rambutnya, dadanya dan terus sampai ujung kaki. Akan lebih senang lagi pria melihatnya bila wanita itu tersenyum manis, pertanda hatinya baik dan berbudi. Sehingga memperhatikan bagian atas, pandangan akan meluncur ke bawah” (Kiat Jadi Penulis dan Wartawan, BPJ, 1998)
Langsung saja pada intinya !
1.       Tulisan yang di Anggap paling menarik
Tahapan awal menulis judul yaitu tulis yang paling menarik, yang di anggap dapat menyedot perhatian banyak pembaca. Jangan ragu tulis saja. Manjakan bayangan-bayangan tulisan yang sedang dan akan kita garap dengan menulis judul sesuai selera waktu menulis. Sekali lagi jangan ragu. Tulis saja !
2.       Judul Awal Bukanlah Hal yang Final
Substansi tulisan tidak hanya satu jalur. Jika saat menulis judul pertama kali, kata-kata apa saja harus di tulis bagus, maka pada tingkat kedua harus di lakukan perubahan judul sesuai perjalanan tulisan kata lainnya. Judul awal bukanlah hal yang final kalau terjadi perubahan isi. Sekarang baca langkah ke tiga.
3.       Jika Timbul Judul-Judul Lain
Satu judul yang sedang kita rampungkan, tidak jarang beranak dan menjurus pada dualisme judul atau lebih. Apa yang harus kita lakukan ? Jangan terlalu panik. Kepanikan menyebabkan frustasi. Akhirnya tidak percaya diri bahwa kita mampu menulis.
Kalau menemukan kenyataan ada judul baru timbul, pilihlah yang paling mudah, kondisikan dengan referen yang tersedia dengan kemampuan kita.
4.       Meminjam istilah yang sedang tren
Cara inilah yang sangat efektif menyapa emosi pembaca, membangkitkan gairah membaca isi tulisan. Sumbernya entah dari judul film, iklan atau pernyataan tokoh berpengaruh. Kita bisa memanfaatkan itu dengan  menambahkan pesan yang ingin kita sampaikan.
5.       Gaya memepengaruhi
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan cara nada mempengaruhi. Para akademisi sering mengatakan gaya mempengaruhi dengan sebutan persuasif, kita petik sebuah contoh dari makalah yang di tulis AS. Haris Sumandria, mantan Redaktur Bandung Pos (Alm)
Dengan memaparkan judul “ Tanpa Retorika kita tak berdaya”, Pak Haris memaparkan, ada dua keuntungan ( tujuan) yang ingin di capai dari penulisan judul itu. Pertama secara umum mempengaruhi massa. Kedua lebih khusus lagi yaitu, meyakini berbagai manfaat retorika sekaligus menggiring pembaca untuk mengikuti kursus pelatihan komunikasi di lembaga tempat beraktifitas.
6.       Boleh panjang, boleh pendek.
Umumnya para pembaca lebih suka judul dengan menggunakan kalimat pendek atau efektif, kalimat jelas dan singkat serta tidak memerlukan banyak kata. Sebenarnya penulisan judul dapat pula dilakukan dengan memanjangkan kata-kata tambahan. Lazimnya kata-kata tambahan di berikan tanda dalam kurung.
Jadi penulisan judul dapat dengan menggunakan judul yang panjang atau pendek, di sesuaikan dengan selera , pembaca, dan redaktur
7.       Sesuai isi
Urutan yang ke tujuh inilah yang paling prinsipil. Harga Mati. Apapun gaya tulisan, dengan gaya bahasa apa saja, penulisan judul harus mencerminkan kandungan isi tulisan.

( Rahasia suksea Penulis sukses, 7 langkah cepat menjadi penulis produktif)

0 komentar:

Posting Komentar