Roesli Lahani Yunus dengan gaya kocak mengibaratkan judul
sebagai wajah perempuan dalam tatapan laki-laki.
“ umumnya kaum pria selalu memulai daya pandangnya yang di
tujukan kepada wanita, terukik pada bagian kepala yaitu muka wanita itu.
Kemudian matanya, bibirnya, hidungnya, dagunya, rambutnya, dadanya dan terus
sampai ujung kaki. Akan lebih senang lagi pria melihatnya bila wanita itu
tersenyum manis, pertanda hatinya baik dan berbudi. Sehingga memperhatikan
bagian atas, pandangan akan meluncur ke bawah” (Kiat Jadi Penulis dan Wartawan,
BPJ, 1998)
Langsung saja pada intinya !
1.
Tulisan yang di Anggap paling menarik
Tahapan awal menulis judul yaitu
tulis yang paling menarik, yang di anggap dapat menyedot perhatian banyak
pembaca. Jangan ragu tulis saja. Manjakan bayangan-bayangan tulisan yang sedang
dan akan kita garap dengan menulis judul sesuai selera waktu menulis. Sekali
lagi jangan ragu. Tulis saja !
2.
Judul Awal Bukanlah Hal yang Final
Substansi tulisan tidak hanya
satu jalur. Jika saat menulis judul pertama kali, kata-kata apa saja harus di
tulis bagus, maka pada tingkat kedua harus di lakukan perubahan judul sesuai
perjalanan tulisan kata lainnya. Judul awal bukanlah hal yang final kalau
terjadi perubahan isi. Sekarang baca langkah ke tiga.
3.
Jika Timbul Judul-Judul Lain
Satu judul yang sedang kita
rampungkan, tidak jarang beranak dan menjurus pada dualisme judul atau lebih.
Apa yang harus kita lakukan ? Jangan terlalu panik. Kepanikan menyebabkan
frustasi. Akhirnya tidak percaya diri bahwa kita mampu menulis.
Kalau menemukan kenyataan ada
judul baru timbul, pilihlah yang paling mudah, kondisikan dengan referen yang
tersedia dengan kemampuan kita.
4.
Meminjam istilah yang sedang tren
Cara inilah yang sangat efektif
menyapa emosi pembaca, membangkitkan gairah membaca isi tulisan. Sumbernya
entah dari judul film, iklan atau pernyataan tokoh berpengaruh. Kita bisa
memanfaatkan itu dengan menambahkan
pesan yang ingin kita sampaikan.
5.
Gaya memepengaruhi
Salah satu cara yang paling
efektif adalah dengan cara nada mempengaruhi. Para akademisi sering mengatakan
gaya mempengaruhi dengan sebutan persuasif, kita petik sebuah contoh dari
makalah yang di tulis AS. Haris Sumandria, mantan Redaktur Bandung Pos (Alm)
Dengan memaparkan judul “ Tanpa
Retorika kita tak berdaya”, Pak Haris memaparkan, ada dua keuntungan ( tujuan)
yang ingin di capai dari penulisan judul itu. Pertama secara umum mempengaruhi
massa. Kedua lebih khusus lagi yaitu, meyakini berbagai manfaat retorika
sekaligus menggiring pembaca untuk mengikuti kursus pelatihan komunikasi di
lembaga tempat beraktifitas.
6.
Boleh panjang, boleh pendek.
Umumnya para pembaca lebih suka
judul dengan menggunakan kalimat pendek atau efektif, kalimat jelas dan singkat
serta tidak memerlukan banyak kata. Sebenarnya penulisan judul dapat pula
dilakukan dengan memanjangkan kata-kata tambahan. Lazimnya kata-kata tambahan
di berikan tanda dalam kurung.
Jadi penulisan judul dapat dengan
menggunakan judul yang panjang atau pendek, di sesuaikan dengan selera ,
pembaca, dan redaktur
7.
Sesuai isi
Urutan yang ke tujuh inilah yang
paling prinsipil. Harga Mati. Apapun gaya tulisan, dengan gaya bahasa apa saja,
penulisan judul harus mencerminkan kandungan isi tulisan.
( Rahasia suksea Penulis sukses,
7 langkah cepat menjadi penulis produktif)
0 komentar:
Posting Komentar