Selasa, 20 November 2012

" Kadang pertolongan datang melalui orang-orang yang kita remehkan. Itulah yang kutemukan dalam diri Ismail bin Bulbul. Ia adalah orang yang pernah mengabdi kepadaku. Ketika aku di penjara oleh Ali bin Furat, sipir penjara yang mengawasiku adalah orang yang setia melayani Ismail. Suatu malam sipir itu mendekatiku dan berkata "Menteri Ali bin Furat marah kepadamu. Dia bertanya apakah kau punya banyak harta dan bisa menjadikannya sebagai jaminan. Besok kau harus menghadapnya dan dia pasti akan menghukummu."
" Kamu punya pendapat ?" Hamid bertanya kepada sipir tersebut.
"Coba kau buat surat yang berisi permohonan untuk uang sebesar 1.000 dirham. kirimkan surat itu kepada orang yang paling pelit di daerahmu. Aku yakin, sebagaimana umumnya tabiat orang pelit, ia tidak akan mengabulkan permintaanmu. bahkan bisa jadi suratmu akan di kembalikan. Nah, katika suratmu di kembalikan, simpan suratmu itu untuk dijadikan alibi di hadapan menteri. Katakan kepadanya bahwa kau sudah berusaha meminham yang tapi jangankan dikabulkan, suratmu malah di kembalikan. selanjutnya serahkan surat itu kepada menteri !"

Keesokan harinya Hamid di panggil oleh menteri. Ia pun mengikuti semua saran sipir penjara sehingga kemudian di maafkan dan di bebaskan. Setelah terjadi pergantian penguasa dan Hamid di angkat sebagai menteri pada masa pemerintahan Ubaidillah bin Sulaiman, ia memanggil sipir yang pernah menolongnya. Hamid mengangkatnya sebagai salah satu pegawai pribadinya dan memberinya 50.000 dinar setiap bulan..

~di kisahkan oleh Hamid bin Abbas

0 komentar:

Posting Komentar