Saat ini, uang digunakan sebagai alat pembayaran di seluruh dunia. Bank-Bank Sentral di masing-masing negara beramai-ramai mencetak uang yang sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang kegiatan perekonomian di negaranya masing-masing. Namun ternyata, ada beberapa negara yang menyisakan sebuah kisah unik dibalik mata uang yang ia gunakan sebagai alat penukar atau pembayaran. Ada yang digunakan pada zaman dulu, bahkan ada juga yang masih digunakan hingga sekarang. Penasaran? Langsung saja simak kisahnya berikut ini:
1. Uang Pecahan Terbesar (Hungaria)
Hungaria memegang rekor sebagai negara dengan pecahan mata uang terbesar di dunia hingga kini. Hal itu dikarenakan Hungaria telah mencetak sebuah uang kertas sebesar 100.000.000.000.000.000.000 Pengo pada tahun 1946. Ya, Anda benar. Uang itu bernilai seratus juta triliun Pengo dengan kurs yang saat itu hanya mencapai 20 US cent. Karena terlalu banyaknya jumlah nol di dalam uang kertas tersebut, Bank Sentral pun memutuskan untuk tidak mencetak angka nol di dalam uang kertas tersebut.
2. Modifikasi Uang Karena Kudeta (Zaire)
Ini dia salah satu negara yang “terpaksa” harus memodifikasi uang yang akan dicetak karena adanya kudeta dalam pemerintahan. Cerita ini berawal saat rezim Joseph Mobutu dikudeta pada tahun 1997 di Zaire (negara yang sekarang bernama The Democratic Republic of the Congo). Setelah terjadinya kudeta, pemerintah terlalu disibukkan dengan kegiatan mendesain dan mencetak uang baru mengingat jumlah uang saat itu sangat terbatas.
3. Kulit Tupai (Rusia)
Negeri tirai besi, Rusia, menyimpan sejarah unik tentang alat pembayaran yang digunakan oleh nenek moyangnya. Pada beberapa abad silam, kulit tupai merupakan uang sah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di Rusia. Bahkan beberapa bagian dari tupai mati seperti kupingnya, hidung dan kuku-kukunya berfungsi sebagai uang “receh”.
4. Uang Kumpulan Voucher (Vietnam)
Peribahasa yang menyebutkan bahwa “uang dapat membeli segalanya” ternyata tak selamanya benar. Hal ini dibuktikan oleh negara Vietnam yang pada tahun 1970-an memberlakukan sebuah uang yang digunakan sebagai kumpulan potongan voucher yang hanya bisa digunakan untuk membeli pakaian dan perlengkapan lainnya. Jadi, kita harus memotong salah satu bagian dari uang ini untuk membeli baju. Lantas harus menggunakan sebagian potongannya lagi untuk membeli ikat pinggang.
5. Koin Perak Plus Bonus Air Suci (Kepulauan Palau)
Jika pada uang kertas USD terdapat tulisan “In God We Trust”, maka lain halnya dengan negara Kepulauan Palau. Negara ini melakukan sesuatu yang selangkah lebih maju dari yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Pada tahun 2007, negara Kepulauan Palau mencetak koin perak bergambar perawan suci yang dilengkapi dengan “bonus” botol kecil berisi beberapa tetes air suci yang berasal dari sebuah mata air suci di Lourdes, Perancis. Bahkan negara ini juga pernah menyertakan mutiara dan batu meteor pada uang koinnya.
6. Uang dari Batu Pulau Yap, Kepulauan Solomon)
Pulau Yap, merupakan sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Solomon yang memiliki kisah unik dibalik mata uang yang digunakan oleh penduduknya sebagai alat pembayaran. Disini, Anda akan menemukan uang terbesar dan teraneh di dunia. Uang itu disebut batu Rai (semacam batu kapur). Uang ini berbentuk lingkaran dengan diameter 12 ft dan beratnya mencapai 8 ton. Belum diketahui pasti sejarah atau kepercayaan awal yang membuat penduduk Pulau Yap memilih batu Rai untuk alat pembayaran. Namun, karena jenis batu ini tak bisa ditemukan di Pulau Yap, maka penduduk Pulau Yap rela mengorbankan nyawa mereka untuk berburu mencari batu Rai. Nilai nominal dari batu ini bukan dinilai dari ukurannya, namun juga dinilai berdasarkan pengorbanan seseorang yang mendatangkan batu Rai ke dalam Pulau Yap—termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan tersebut!
Bentuknya yang besar membuat “uang” ini dibiarkan tergeletak begitu saja di luar rumah pemiliknya, bahkan kadang ada sebagian penduduk yang menyimpannya di hutan. Meskipun tergeletak dimana saja, namun masyarakat sekitar pasti tahu pemilik batu Rai, hingga tak ada niatan untuk mengambil atau mencurinya dari sang pemilik. Apabila terjadi pergantian kepemilikan, maka harus dilakukan sebuah ritual upacara khusus. Namun tenang saja, keunikan ini berlangsung pada zaman dulu. Sebab sekarang, pemerintah telah melarang batu-batu Rai keluar dari Pulau.
7. Uang dari Lembaran Kayu (Jerman)
Ternyata, Jerman juga menyimpan sebuah kisah unik dalam sejarah penggunaan mata uang di negaranya. Uang dari lembaran kayu pernah digunakan sebagai uang darurat pada masa pemulihan pasca Perang Dunia I. Karena terlalu daruratnya keadaan saat itu, uang pun juga dicetak dari aluminium foil, kain sutera, bahkan kartu-kartu remi sisa-sisa perang.
0 komentar:
Posting Komentar