Rabu, 27 Maret 2013



Penulis produktif itu menulis terus menerus sehingga menghasilkan banyak tulisan. Bukan rahasia lagi kalau sesuatu yang di asah secara teratur akan menghasilkan nilai yang lebih baik ? pisau bila di asah akan lebih tajam. Mengutip novelis Dean Koontz Hernowo menuturkan “ semakin seorang menulis, dan semakin orang memikirkan tulisannya, semakin bagus jualah karyanya.
Inilah cara untuk mengembangkan diri menjadi penulis produktif.
1.      1.  Waktu yang khusus
Seorang penulis atau pengarang harus akrab, bahkan mesra dengan waktu. Akrab dengan bacaan, dan apabila menemukan ide-ide baru berupayalah menggali ide yang baru lagi. Semangat merangkai kata merupakan sebuah keharusan. Peribahasa mengatakan “ orang yang berhasil adalah orang yang menghargai waktu”. Jadi apabila punya waktu luang untuk menulis, maka lakukanlah. Biasakanlah untuk menulis selama 30 menit sehari semalam, jika 30 menit sudah terbiasa maka tingkatkanlah waktu untuk menulis.
The Liang Gie mencatat (1992) perihal keuletan pengarang Eropa. Norah Lofsah pengarang roman sejarah mulai mengarang jam 09.00-12.00. melanjutkan kembali dari jam 15.30-16.30. pekerjaan ini dilakukan setiap hari. Harry Shaw meyakinkan “kesepakatan para pengarang berpengalaman menyatakan bahwa, satu-satunya cara untuk membujuk ilham adalaha melekatkan bagian duduk celana pada permukaan duduk sebuah kursi selama berjam-jam dan berhari-hari secara tekun, mengarang dan mengarang lagi.”
2.      2.  Kembali memotivasi diri
Motivasi tidak boleh mati. Terus dipelihara. Jangan seperti (maaf) hangat-hangat tai ayam. Hanya seketika saja. Ketika baru saja mengikuti training jurnalistik, semangat menggebu-gabu ingin menjadi penulis, tetapi setelah beberapa hari kemudian niat jadi penulis hilang atau berhasil membuat satu, dua tulisan namun belum di muat di media massa. Bila demikian, jangan berkecil hati. Sebab peluang di muat masih terbuka lebar.
Dengan bakat alamiah proses suatu pekerjaan akan terasa lebih cepat, tapi yakinilah, modal semangat tinggi dapat melahirkan puluhan bakat dan puluhan karya.
Thomas Alfa Edison mengurai, kesuksesan di raih dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras.
3.       3. Sebagai ibadah
Banyak anggapan ibadah hanya sebatas sholat, zakat, puasa dan haji saja. Dan di luar semua itu bukan pekerjaan agama, itu keliru !!
Apa saja profesi yang sedang kita jalani bisa saja bernilai ibadah. Setiap pekerjaan yang baik punya keutamaan masing-masing. Pelacur yang memberi minuman kepada anjing yang kehausan bisa saja masuk surga. Mencari nafkah untuk keluarga di nilai sadaqah. Dan kata Rasul pula, menyebarkan ilmu yang bermanfaat dapat memperoleh pahala yang mengalir yang tidak akan putus-putus. Jadi menulis itu, membagikan ilmu, dan tulisan itu akan abadi. Dengan menulis kita bisa meraih ridah Allah SWT.
Source : rahasia sukses, penulis sukses (lilis nihwan sumuranje)

0 komentar:

Posting Komentar