1. Wanita yang meninggalkan kekasih yang dicintainya untuk laki-laki
buruk sifat yang kaya, karena menurutnya jaminan ekonomi lebih penting
daripada kebahagiaan.
2. Orang yang sebetulnya baik dan jujur, tapi menyuap untuk mendapatkan pekerjaan yang ada pensiunnya.
3. Membenci kekayaan karena tidak melihat kemungkinan dirinya bisa keluar dari kemiskinan.
4. Orang yang tahu dirinya malas dan tidak jujur, tapi menyalahkan Tuhan karena tidak memudahkan hidupnya.
5. Orang yang malas belajar dan suka menghindari pekerjaan, tapi ikut seminar motivasi untuk membangun harapan besar untuk menjadi orang kaya.
6. Orang yang jujur dan taat beribadah, tapi bekerja di perusahaan dengan tugas menghibur dan menyuap pejabat yang korup.
7. Memaksakan diri untuk setia kepada orang yang tidak setia, karena meyakini bahwa cinta adalah pengorbanan.
8. Menangis meraung-raung saat dikhianati oleh kekasih palsunya, tapi tetap meyakini bahwa cinta tidak harus memiliki. Cinta harus memiliki, titik!
9. Merasa iri dan mencibir kesejahteraan hidup orang lain, sambil menasihati diri yang kekurangan, bahwa kekayaan dunia tidak penting.
10. Meneruskan kebiasaan buruk, karena meyakini hidup mati di tangan Tuhan. Padahal, kesehatan baik bagi yang memelihara kesehatan, dan kesehatan buruk bagi yang mendustakan nikmat Tuhan yang satu itu – yang namanya kesehatan.
( Mario Teguh )
2. Orang yang sebetulnya baik dan jujur, tapi menyuap untuk mendapatkan pekerjaan yang ada pensiunnya.
3. Membenci kekayaan karena tidak melihat kemungkinan dirinya bisa keluar dari kemiskinan.
4. Orang yang tahu dirinya malas dan tidak jujur, tapi menyalahkan Tuhan karena tidak memudahkan hidupnya.
5. Orang yang malas belajar dan suka menghindari pekerjaan, tapi ikut seminar motivasi untuk membangun harapan besar untuk menjadi orang kaya.
6. Orang yang jujur dan taat beribadah, tapi bekerja di perusahaan dengan tugas menghibur dan menyuap pejabat yang korup.
7. Memaksakan diri untuk setia kepada orang yang tidak setia, karena meyakini bahwa cinta adalah pengorbanan.
8. Menangis meraung-raung saat dikhianati oleh kekasih palsunya, tapi tetap meyakini bahwa cinta tidak harus memiliki. Cinta harus memiliki, titik!
9. Merasa iri dan mencibir kesejahteraan hidup orang lain, sambil menasihati diri yang kekurangan, bahwa kekayaan dunia tidak penting.
10. Meneruskan kebiasaan buruk, karena meyakini hidup mati di tangan Tuhan. Padahal, kesehatan baik bagi yang memelihara kesehatan, dan kesehatan buruk bagi yang mendustakan nikmat Tuhan yang satu itu – yang namanya kesehatan.
( Mario Teguh )
0 komentar:
Posting Komentar